Langsung ke konten utama

Lelaki Pertama Yang Memberiku Cinta


Lelaki Pertama Yang Memberiku Cinta

Hai sobat, ingin dengar sebuah cerita? Maukah kau menyisihkan beberapa menit untuk mendengarnya? Siapkan tempat yang nyaman, mungkin segelas minuman hangat dapat ikut menemani waktu santai kita saat ini. Bagaimana? Apakah sudah siap? Santai saja dan nikmati waktumu seraya mendengarkan ceritaku.

Ceritaku ini adalah tentang seorang lelaki. Dia lelaki pertama yang memberiku cinta. Kebetulan ia pun lelaki pertama yang kucintai. Bagaimana rupanya? Entah bagaimana pendapat orang terhadap rupanya, tapi bagiku ia lelaki tertampan yang pernah kutemui. Berlebihan? Ya mungkin saja, tapi biarlah, bukankah setiap individu memiliki penilaian yang berbeda? Oh ya, selain itu dia memiliki wajah yang teduh menenangkan, tapi garis wajahnya tegas khas pria yang berpendirian teguh.

Apakah lelaki itu benar-benar berpendirian teguh? Aku rasa iya, aku menyaksikan sendiri bagaimana ia mempertahankan prinsip hidupnya, bahkan demi prinsip itu ia sampai harus kehilangan sesuatu yang berharga dalam kehidupannya, ya iya kehilangan pekerjaannya demi mempertahankan pendapat dan harga dirinya. Dari situasi yang saat itu bisa dibilang cukup buruk baginya, ia mampu bertahan dan mencari jalan keluar. Satu lagi sifat baiknya terlihat, ia tak pantang menyerah. Luar biasa bukan?

Hmm, rasanya ada lagi. Oh iya, dia juga sosok lelaki pelindung. Ia tipe lelaki yang mungkin saja rela menjadi tameng anti peluru atau menangkap granat aktif untuk melindungiku di medan perang. Tentu itu hanya perumpamaan, kuharap itu tak akan terjadi padanya karena aku tak ingin kehilangan dirinya se-tragis itu.

Lanjutkan? Apa ada yang ingin kau tanyakan? Kau menanyakan ketulusan cintanya? Baik biar kuceritakan juga hal itu. Lelaki pertama yang memberiku cinta itu adalah seorang pecinta. Tak hanya padaku, ia membagi cintanya menjagi tiga sama rata, ah atau mungkin sebenarnya lebih banyak bagian cintanya yang terbagi, entahlah. Yang aku tau ia pandai membuat kami yang dicintainya bahagia, ia dapat melakukan hal terduga pada kami sewaktu-waktu. Bukan melakukan hal besar yang romantis, tapi hal kecil pun bisa jadi romantis dibuatnya.

Apa? Kau penasaran siapa lelaki itu? Bisakah kau menebaknya? Hmm Kekasih? Bukan dia bukan kekasihku. Memberitahumu? Baiklah akan kuberitahu siapa lelaki itu. Dengarkan, Lelaki Pertama Yang Memberiku Cinta adalah … Ayahku.

Ditulis oleh: Kyna NixieIlustrasi: eremnews.comPublish pertama di Plukme

Catatan: Cerita ini di dedikasikan untuk Papah Kyna.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Welcome To My Kingdom

ALOHA ... Kenalin nama aku  Kyna Nixie . Aneh ya? (hehe). Bukan nama sebenarnya, anggap aja itu nama pena Kyna. Nama itu Kyna ambil dari Bahasa German + Irlandia. Kalo di artiin satu-satu, Kyna = Smart, Nixie = Angel . Bagus ya? Tapi jangan bayangin Kyna akan secantik bidadari dari khayangan ya (soalnya masih kalah cantik sama Mimi Peri haha). Kalian bisa panggil dengan Kyna atau Nixie (bebas deh pokonya, senyamannya kalian aja). Btw Kyna akan menyebut blog ini sebagai "Kingdom" a.k.a Kerajaannya Kyna, dimana Kyna menjadi Ratunya. Ratu? Yap, ratu yang memimpin segala imajinasi liar di kepala Kyna. Nah ketauan kan tujuan Kyna bikin blog ini untuk apa? Yap, sebagai tempat untuk menyalurkan hobi di dunia tulis menulis.  Maafin ya kalo tampilannya kurang atau bahkan gak menarik, karena sejujurnya Kyna gak paham buat edit template blog (hehe) dan jujur ini pertama kalinya Kyna ngeblog. Tapi seiring berjalannya waktu, Kyna usahain kok blog ini akan berkembang dan mak

Writing Is Like My Mental Therapy

Entah sejak kapan, Kyna mulai menyukai dunia tulis menulis. Kalau diingat lagi mungkin berawal saat Kyna masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan memiliki buku diary yang Kyna beli dengan menyisihkan uang jajan setiap harinya. Maklum saja saat itu sosial media belum se-gembar-gembor seperti sekarang. Kenapa sosial media? Ya mungkin sudah jadi rahasia umum kalau sosial media saat ini bukan hanya sarana untuk mencari kenalan, tapi juga sebagai diary digital bagi usernya. Tak bisa dipungkiri, Kyna pun pernah melakukan hal yang sama layaknya user sosmed lain. Banyak yang bilang itu adalah “Masa Alay”, saat seseorang banyak berkeluh kesah di akun sosial media miliknya. Sampai akhirnya Kyna berpikir sendiri “Untuk apa memposting keluhan Kyna di sosmed? Mencari perhatian?”. Rasanya bukan itu, Kyna bukan tipe orang yang suka diperhatikan, bahkan sebisa mungkin saya lebih suka untuk “tidak terlihat”. Ya bisa dibilang Kyna ini memiliki pribadi yang introvert, agak sulit mengeks