Entah sejak kapan, Kyna mulai menyukai dunia tulis menulis. Kalau diingat lagi mungkin berawal saat Kyna masih duduk di bangku Sekolah Dasar dan memiliki buku diary yang Kyna beli dengan menyisihkan uang jajan setiap harinya. Maklum saja saat itu sosial media belum se-gembar-gembor seperti sekarang. Kenapa sosial media? Ya mungkin sudah jadi rahasia umum kalau sosial media saat ini bukan hanya sarana untuk mencari kenalan, tapi juga sebagai diary digital bagi usernya.
Tak bisa dipungkiri, Kyna pun pernah melakukan hal yang sama layaknya user sosmed lain. Banyak yang bilang itu adalah “Masa Alay”, saat seseorang banyak berkeluh kesah di akun sosial media miliknya. Sampai akhirnya Kyna berpikir sendiri “Untuk apa memposting keluhan Kyna di sosmed? Mencari perhatian?”. Rasanya bukan itu, Kyna bukan tipe orang yang suka diperhatikan, bahkan sebisa mungkin saya lebih suka untuk “tidak terlihat”. Ya bisa dibilang Kyna ini memiliki pribadi yang introvert, agak sulit mengekspresikan diri secara langsung dan blak-blakan.
Seiring berjalannya waktu, Kyna pun berhasil menemukan alasan “Kenapa saya suka memposting tulisan di sosmed?”. jawabannya adalah Kyna bukan suka kegiatan mempostingnya, Kyna hanya senang “Menulis”. Karena dengan menulislah Kyna dapat meringankan segala beban dan pikiran negatif yang saat itu Kyna rasakan, bisa dibilang semacam terapi mental.
Dan sepertinya memang itulah jawabannya “Writing Is Like My Mental Therapy” karena Kyna lebih produktif menulis ketika suasana hati tidak stabil dan perasaan jauh lebih ringan setelah menulis panjang lebar. Berawal dari menulis daily activity, sekarang Kyna juga aktif menulis artikel dan sedang berjalan menyusun draft novel karya Kyna sendiri. Semoga ada penerbit yang mau menerimanya ya (hehe).
Adakah kalian juga mengalami hal yang sama?
Komentar
Posting Komentar